Kendari (Antara) - Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar sosialisasi pengelolaan dan manajemen dana bantuan operasional sekolah (BOS) tahun 2015.
Kegiatan yang berlangsung di Aula Kanwil Kemenag Sultra itu, dibuka oleh Kepala Kanwil Kemenag Sultra Mohamad Ali Irfan, Minggu (19/4) malam.
"Dana BOS ini bertujuan meningkatkan kapasitas dan kualitas siswa atau santri sehingga pemanfaatannya jangan keluar dari koridor itu. Di luar dari itu tentunya sudah tidak benar," kata Ali Irfan.
Menurut dia, hasil audit dan temuan di lapangan ada madrasah dan pondok pesantren yang menyalahgunakan peruntukan dana BOS tersebut, seperti untuk kepentingan membeli baju seragam guru, dipinjam oleh kalangan guru, dan merehab rumah kepala madrasah.
"Ada juga ditemukan dana BOS digunakan membangun yayasan, membangun asrama ustaz di pondok pesantren. Itu sudah jelas-jelas bukan peruntukan dana BOS," katanya.
Melalui sosialisasi itu, Ali Irfan berharap pengelola dana BOS bisa menggunakan anggaran itu sesuai dengan peruntukan, peningkatan kapasitas dan kualitas siswa.
Terkait dengan keterlambatan pencairan dana BOS saat ini, kata Ali, jangan membuat para kepala madrasah berdiam diri. Mereka tetap membuat dan melaksanakan program BOS meskipun harus meminjam dana. Setelah cair dana tersebut, baru dibayar.
"Melaksanakan kegiatan BOS terlebih dahulu meski anggaran belum keluar, itu dibenarkan. Begitu saat cair, dananya tinggal mengganti pinjaman. Dengan demikian, tingkat penyerapan dana BOS bisa maksimal," katanya.
Panitia kegiatan, Abdul Rahman Jaya, melaporkan bahwa kegiatan yang berlangsung mulai 19--21 April itu diikuti sebanyak 23 peserta, yakni kepala seksi pendidikan madrasah, kepala seksi pendidikan agama dan keagamaan Islam, dan kepala MI dan MTs pada kabupaten/ kota.
"Tujuan kegiatan ini agar para pengelola BOS di tingkat madrasah dapat membuat laporan pertanggungjawaban keuangan dengan tertib, transparan, akuntabel, tepat waktu, dan terhindar dari penyimpangan sesuai dengan peraturan yang ada," katanya.
Narasumber dalam sosialisasi itu, antara lain Kanwil Kemenag Sultra, Konsultan BOS Kemendikbud RI, KPPN Kendari, BPK Sultra, Kabag Tata Usaha Kemenag Sultra, Kepala Bidang Pendmad Kemenag Sultra, dan Kepala Bidang Pakis Kemenag Sultra.