Kendari (Antara News) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) dan Korea Selatan membangun kerjasama bidang industri pertanian untuk mewujudkan swasembada pertanian
Gubernur Sultra, H Nur Alam, di Kendari, Rabu, mengatakan bahwa hasil dari lawatannya ke Korea Selatan beberapa waktu lalu (18-22 November 2014) menghasilkan sebuah kesepakatan di bidang pertanian.
"Kita sudah tandatangan MoU (perjanjian, red) dengan Korea Selatan bersama dengan Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Irman Gusman untuk mengembangkan pertanian di Sultra," ujarnya.
Ia menambahkan, bahwa pada tanggal 2 Desember mendatang pihak Korea akan datang untuk meninjau lokasi sentra pertanian yang ada di Sultra.
Menurutnya, dengan kerjasama ini menjadi langkah positif bagi Sultra, untuk mewujudkan ketahanan pangan dan swasembada pertanian di daerah itu sehingga tidak tergantung pada daerah lain.
"Ada 3 agenda penting yang kemarin kira lakukan dikorea yakni, menyerahkan aword kepada perusahaan yang ada di korea, melakukan paparan potensi sumberdaya yang dimiliki sultra dan penanda tanganan MOU bidang pertanian," ujarnya.
Penandatanganan MoU tersebut untuk menjadikan Sultra sebagai daerah yang memiliki ketahanan di bidang pertanian dengan meningkatkan produksi hasil pertanian.
Dalam lawatannya ke Korea Selatan Gubernur Sultra, Nur Alam, juga berkesempatan memperkanalkan potensi investasi di Sultra dihadapan 100 CEO se Korea Selatan (Korsel) untuk menanamkan investasinya sebab daerah itu memiliki sumber daya alam, terutama tambang yang melimpah yang siap dikelola.
Untuk menarik minat Investor Gubernur, Nur Alam, berjanji akan memberikan kemudahan kepada investor Korea Selatan jika berminat berinvestasi di Sultra, terutama perizinan dan pajak tertentu yang selama ini dinilai tidak memihak kepada pengusaha.